Makna Kafir dan Munafiq
Kebalikan
Islam adalah Kafir dan Munafiq
Untuk memahami lebih mendalam tentang makna Islam perlu dipahami
juga kebalikannya, yakni kafir dan munafiq.
Kafir adalah
menolak ajaran Islam. Siapa saja yang menolak ajaran Islam adalah kafir. Jadi,
kafir lebih merupakan suatu watak. Bisa saja orang yang mengaku beragama Islam,
karena ia menolak ajaran Islam, maka ia sebenarnya adalah kafir. Pengakuan
seseorang bahwa ia beragama Islam – misalnya dengan menunjukkan KTP – tidak
otomatis menjadikan orang itu “benar-benar” beragama Islam. Bisa saja ia kafir,
karena alih-alih ia mengamalkan ajaran Islam malah ia menolaknya. Jenis
penolakannya bisa beragam bentuk, mulai tidak menyukai ajaran Islam hingga
mengamalkan ajaran di luar Islam yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Adapun munafiq sepintas berpenampilan Islam, tapi hatinya kafir.
Atau, jasmaninya tampak Islam tapi hatinya benar-benar kafir.
Ayat-ayat Al-Quran tentang orang
munafiq
Al-Quran surat 2/Al-Baqarah ayat 8-16 menjelaskan tentang
ciri-ciri orang munafiq sbb:
Di antara
mereka ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian”,
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (8)
Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang
beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar
(9). Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya itu; dan
bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta. (10).
Dan bila
dikatakan kepada mereka, janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Mereka
menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (11)
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi
mereka tidak sadar. (12)
Apabila
dikatakan kepada mereka, berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah
beriman. Mereka menjawab, “Akan berimankah kami sebagaimana orang- orang
yang bodoh itu telah beriman?” Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang
yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. (13)
Dan bila
mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami
telah beriman!”. Dan bila mereka kembali kepada syetan-syetan mereka,
mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah
berolok-olok”. (14)
Allah akan
(membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan
mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (15) Mereka itulah orang yang
membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka
dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (16)
“Kaum
munafiq merupakan musuh dalam selimut !
Kaum munafiq
merupakan musuh Islam yang paling besar”
Banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan orang munafiq.
Bahkan ada satu surat yang diberi nama surat Al-Munafiqun.
Bila kita
telaah, ternyata ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan kaum munafiq jauh lebih
panjang dan lebih rinci dibanding tentang kaum kafir. Di awal surat
Al-Baqarah tadi orang kafir hanya dijelaskan dengan 2 ayat (ayat 6-7), tapi
orang munafiq dijelaskan dalam 13 ayat (ayat 8-20). Surat Al-Kafirun
hanya terdiri dari 6 ayat pendek, sementara surat Al-Munafiqun terdiri dari 11
ayat agak panjang.
Hadits
tentang Ciri Orang Munafiq
Nabi SAW pun menjelaskan tentang ciri-ciri orang munafiq. Dalam
sebuah hadits yang cukup populer disebutkan, "Ciri-ciri
orang munafiq ada 3: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia
mengingkari, dan apabila diberi amanat ia khianat."
Mungkin makna berdusta dalam hadits di atas adalah dusta-dusta
sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran tadi, yaitu:
1. mereka mengatakan beriman, padahal sebenarnya tidak beriman;
2. mereka mengatakan berbuat kemaslahatan, padahal sebenarnya
berbuat kerusakan; dan
3. mereka mengatakan sependirian dengan orang-orang beriman, padahal
sebenarnya memusuhi orang-orang beriman.
Akibat dusta-dusta itu, maka mereka pun melakukan segala
kecurangan lainnya, yaitu ingkar janji dan khianat.
Tidak heranlah jika Al-Quran
menegaskan, bahwa tempat kembali orang-orang kafir dan orang-orang munafiq itu
di neraka, antara lain disebutkan dalam Qs. 4/an-Nisa ayat 140: "Innallahu jami`ul munafiqina
wal-kafirina fi jahannama jami`a" (Sesungguhnya
Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafiq dan orang-orang kafir di
dalam jahanam).
Bahkan
tempat kembali orang-orang munafiq itu, sebagaimana dijelaskan Qs. 4/An-Nisa
ayat 145, adalah di keraknya neraka: "Innal-munafiqina
fid-darkil-asfali minan-nar." (Sesungguhnya
orang-orang munafiq itu [ditempatkan] pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka). Artinya, derajat kekafiran orang-orang munafiq itu lebih berat
dibanding kekafiran orang-orang kafir itu sendiri. Atau dengan kata lain
munafiq itu kafir plus.
No comments:
Post a Comment