Perayaan
Natal yang merupakan tradisi dan ritual Umat Kristen, akhir-akhir ini sering disalah
fahami oleh sebagian ummat Islam bahkan dikira sama dengan ummat Islam
merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Karena
salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang bukan hanya ikut dalam
perayaan Natal, bahkan tak sedikit yang ikut duduk dalam kepanitiaan perayaan
Natal yang semestinya mereka tidak mencampur-adukkan Aqidah dan ibadahnya
dengan Aqidah dan ibadah agama lain. Dimasyarakat luaspun belakangan ini ummat Islam nyaris terbiasa mengucapkan
selamat natal kepada ummat Kristen yang sebenarnya hal ini dilarang keras dalam
agama Islam.
Ummat Islam memang diperbolehkan
untuk bekerja sama dan bergaul dengan ummat agama-agama lain dalam
masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah keduniaan sebagaimana firman
Allah sebagai berikut:
QS : AL HUJARAT : 13
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
QS. LUQMAN : 1
QS. MUMTAHANAH : 8
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat
baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama
dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil.
Akan
tetapi ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan agamanya dengan aqidah dan
peribadatan agama lain berdasarkan:
QS
: AL KAFIRUN : 1 – 6:
1. Katakanlah: "Hai
orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
QS.
Al BAQARAH : 42
Dan janganlah kamu campur adukkan yang
hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu[‘], sedang
kamu Mengetahui.
[‘]
Di antara yang mereka sembunyikan itu ialah: Tuhan akan mengutus seorang
nabi dari keturunan Ismail yang akan membangun umat yang besar di belakang
hari, yaitu nabi Muhammad s.a.w.
Ummat
Islam harus mengakui ke-Nabian dan ke-Rasulan Isa Almasih bin Maryam
sebagaimana pengakuan mereka kepada para Nabi dan Rasul yang lain sebagaimana
firman Allah sebagai berikut:
QS : MARYAM : 30 – 32
Berkata
Isa: "Sesungguhnya Aku Ini hamba Allah, dia memberiku Al Kitab (Injil) dan
dia menjadikan Aku seorang nabi,
31. Dan dia menjadikan Aku
seorang yang diberkati di mana saja Aku berada, dan dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama Aku hidup; 32.
Dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan Aku seorang yang
sombong lagi celaka.
QS : AL BAQARAH : 285
Rasul
Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan
kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali."
Allah
SWT menegaskan bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu,
Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Almasih itu anaknya, maka orang itu telah kafir
dan musyrik, berdasarkan atas:
QS
: AL MAIDAH : 72
Sesungguhnya
Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al
masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun. . Sesungguhnya
kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari
yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang
Esa. jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti
orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih
QS : AT TAUBAH : 30
Orang-orang
Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani
berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan mereka
dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.
Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?.
Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan
menanyakan Nabi Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya agar
mereka mengakui Isa dan Ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. Isa menjawab: Tidak. Hal
itu berdasarkan atas Al-Quran surat
Al-Maidah ayat 116 – 118:
Dan (Ingatlah) ketika Allah berfirman:
"Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia:
"Jadikanlah Aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". Isa
menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang
bukan hakku (mengatakannya). jika Aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau
mengetahui apa yang ada pada diriku dan Aku tidak mengetahui apa yang ada pada
diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang
ghaib-ghaib". Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan
adalah Aku menjadi saksi terhadap mereka, selama Aku berada di antara mereka.
Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang Mengawasi mereka. dan Engkau
adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu.
Jika Engkau menyiksa mereka, Maka Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba
Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, Maka Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Agama
Islam menegaskan bahwa Allah SWT itu hanya satu, berdasarkan atas Al-Qur’an
surat Al-Ikhlas:
1. Katakanlah:
"Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Islam
mengajarkan ummatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari
larangan Allah SWT serta untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik
kemaslahatan, berdasarkan atas:
Hadits Nabi dari Nu’man bin Basyir:
"Sesungguhnya apa-apa yang halal itu
telah jelas dan apa-apa yang haram pun telah jelas, akan tetapi di antara
keduanya itu banyak yang syubhat (sebagian halal, sebagian haram), kebanyakan
orang tidak mengetahui yang syubhat itu. Barangsiapa yang memelihara diri dari
yang syubhat itu, maka bersihlah agamanya dan kehormatannya, tetapi barangsiapa
jatuh pada yang syubhat maka berarti ia telah jatuh kepada yang haram, misalnya
semacam orang yang menggembalakan binatang di sekitar daerah larangan maka
mungkin sekalin binatang makan di daerah larangan itu. Ketahuilah bahwa setiap
raja mempunyai larangan dan ketahuilah bahwa larangan Allah ialah apa-apa yang
diharamkan-Nya (oleh karena itu yang haram jangan didekati)".
Kaidah Ushul Fikih
"Menolak kerusakan-kerusakan itu
didahulukan daripada menarik kemaslahatan-kemaslahan (jika tidak demikian
sangat mungkin mafasidnya yang diperoleh, sedangkan mushalihnya tidak
dihasilkan)".
Perayaan
Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa as,
akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari aspek aqidah dan ibadah yang
diterangkan di atas . Oleh karena itu mengucapkan selamat natal apalagi
mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam berdasarkan ketentuan dalil
diatas hukumnya adalah HARAM.
SIKAP UMMAT ISLAM
Peringatan hari Natal adalah termasuk
hari besar dan ritual keagamaan bagi agama Kristen (Protestan) dan Katholik.
Oleh karena itu, peringatan hari Natal hanya diperuntukkan dan dihadiri oleh para
pemeluk agama yang bersangkutan saja dan bukan untuk agama yang diluar itu.
Dalam rangka menghormati pemeluk agama
Kristen (Protestan) dan Katholik dalam merayakan hari Natal , hendaknya Ummat Islam dapat tetap
memelihara aqidah/ajaran agama Islam, dengan menghindari dari
perbuatan-perbuatan/ tindakan-tindakan yang bertentangan dengan aqidah/ajaran
agama Islam.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
tidak kita inginkan bersama dan untuk memurnikan pelaksanaan kerukunan ummat
beragama serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, Rasulullah mengingatkan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, sebagai berikut:
"Bergaullah dengan segala manusia
dengan budi pekerti yang baik walaupun
dengan orang kafir, niscaya pasti engkau akan masuk (surga) bersama orang-orang
yang baik".
"Bergaullah dengan segala manusia, tapi
jangan rusakkan agamamu”
Semoga Allah SWT, senantiasa memelihara
keimanan kita dan memberikan taufiq dan hidayahNya kepada kita bersama. Amiin.
No comments:
Post a Comment